KITAB HIDUP & KITAB KEHIDUPAN BANGSA

0
Sampurasun 
Pikukuh Sunda tidak mengenal istilah "VERTICAL ataupun HORIZONTAL" dalam pola hubungan antara mahluk dgn Sang Maha Pencipta... (*istilah tersebut hanya ada dalam cara berpikir bangsa BARAT yg kemudian diterjemahkan serta diyakini oleh bangsa Indonesia sebagai suatu 'kebenaran' :) ........ menurut pendapat saya hal tersebut sifatnya terlalu TEKNISdan MATEMATIS.

Dalam hubungan antara ciptaan dan penciptanya, pikukuh Sunda menggunakan cara pandang yang menyatu dan menyeluruh / KEMANUNGGALAN, atau disebut RAT JAGAT PRAMUDITA (*pola hubungan jagat semesta agung tanpa ada ruang (jarak) antara Ciptaan dan Sang Penciptanya.... sebab kita dan mahluk Bumi lainnya "ada" di dalam "Jagat-Suwung" hasil daya cipta-Nya.
*CONTOH :
-- pola kehidupan manusia (dan mahluk Bumi lainnya) ditentukan oleh 4 unsur (api, udara, air, & tanah) --> ke 4 unsur ditentukan oleh ruang & waktu --> ruang & waktu ditentukan oleh BUMI --> Bumi ditentukan oleh SURYA dan CHANDRA --> Matahari & Bulan ditentukan oleh KARTIKA --> Bintang2 ditentukan oleh GALAXY --> Mega bintang ditentukan oleh ...... dst hingga JAGAT SUWUNG --> Jagat Suwung ditentukan oleh YANG MAHA KUASA (*kekuasaan yang sangat besar) --> Yang Maha Kuasa ditentukan oleh ANU PAMALI DICARITAKEUNsebab TIDAK TERCIPTA & TIDAK DICIPTAKAN - *cipta = pikir / fikir).

Singkatnya, pada pikukuh Sunda lebih tegas menyatakan tentang hubungan; Waktu (kala) - Ruang (pa) terhadap perilaku manusia dan jagat agung, itu sebabnya tujuan hidup Manusia Sundaadalah mencapai tingkat "Manusia Paripurna" atau menuju puncak yg tidak terhingga (Saka Domas) .... hingga pada puncak pencapaiannya disebut sebagai Manusia Cahaya (Dewata) setelah ia melampaui masa Dewasa. Jadi dalam sudut pandang pikukuh Sunda hubungan antara manusia dgn Sang Penciptanya itu lebih bersifat LINEARbersatu saling berhubungan. Artinya; ketika seseorang telah mencapai tingkat keagungan sebagai manusia cahaya (Dewata) maka dgn sendirinya ia akan mengenali Sang Penciptanya. Hal ini terlihat pada pola kemandalaan sebagai berikut :
1. Manusia laku ning satwa lan tumuwuh
2. Manusia laku ning manusia (berperi-kemanusiaan)
3. Manusia laku ning cahya (guru / rama  / dewa)
Lalu... dilanjutkan dgn dua tahap pencapaian cahaya :
1. Cahya ning jagat agung (batara guru / dewa batara)
2. Cahya ning suwung (manunggaling kawula gusti)
Pikukuh Sunda mengajarkan bahwa : 
Yang harus DITAKUTI adalah DIRI SENDIRI, yang harus DIMULIAKAN adalah GURU - RATU - KARO WONG TUA, yang harus DIJUNJUNG TINGGI adalah PARA LELUHUR, yang harus DIHORMATI adalah SEGALA MAHLUK hasil daya cipta YANG MAHA WELAS ASIH....dst..... begitulah 'kehendak' Yang Maha Kuasa... mengajarkan MANUSIA SUNDAmelalui "KITAB HIDUP" yang tersebar di alam semesta.
Adapun KITAB KEHIDUPAN hasil daya cipta manusia (Bangsa Kita), mengenai TATA-CARA HIDUP MANUSIA BERADAB sudah tertuangkan dalam berbagai JENIS POLA BAHASA (*cara & gaya ungkap pesan) contohnya melalui :
- tulisan (naskah)
- pupuh tembang
- tari-tarian
- bunyi-bunyian (music)
- bangunan (architecture)
- 'senjata'
- pakaian
- makanan & minuman
- tata-laku
- ....termasuk WAYANG....dll...dsb...
KITAB BACAAN hasil daya cipta leluhur bangsa Indonesia pd dasarnya sudah BEREVOLUSI atau BERMETAMORFOSA menjadi KEBUDAYAAN dan kelak menjadi BUDAYA BANGSA.(*budaya = cara berpikir, sikap mental, dan spiritualitas).... para leluhur bangsa Indonesia sangat meyakini bahwa Yang Maha Kuasa itu mengerti dan memahami berbagai bahasa, tidak hanya bahasa lisan saja (tidak hanya 1 jenis bahasa).
Adapun istilah yg sering kita dengar "...kersa ning anu di luhur..." (*kehendak yg di atas atau terserah yg di atas) adalah pengejawantahan dari TERSERAH PARA LELUHUR (*yg ditinggikan / yg sangat dijunjung / yg sangat dihormati).
*Kesimpulan :
-----------------
1. KITAB HIDUP bangsa Indonesia hasil daya cipta YANG MAHA KUASA adalah JAGAT AGUNG / alam semesta kehidupan... dahulu bangsa kita menyebutnya sebagai SU-ASTRA-JEN-RAHAYU-NING-RAT-PANGRUWAT-ING-DIYU.  
2. KITAB KEHIDUPAN bangsa Indonesia hasil daya cipta MANUSIA PARIPURNA adalah 'kesenian' BAHASA BANGSA atau sering disebut sebagai KEBUDAYAAN.
Tabe Pun
_/|\_
Mugia Rahayu Sagung Dumadi

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)